Rabu, 04 Februari 2009

AGLOMERASI

Agomerasi adalah gabungan, kumpulan dua atau lebih pusat kegiatan, tempat pengelompokan berbagai macam kegiatan dalam satu lokasi atau kawasan tertentu, dapat berupa kawasan industri, permukiman, perdagangan, dan lain-lain (yang dapat saja tumbuh melewati batas administrasi kawasan masing-masing, sehingga membentuk wilayah baru yang tidak terencana secara sempurna )
Terdapat beberapa teori yang berusaha mengupas tentang masalah aglomerasi. Istilah aglomerasi muncul pada dasarnya berawal dari ide Marshall tentang penghematan aglomerasi (agglomeration economies) atau dalam istilah Marshall disebut sebagai industri yang terlokalisir (localized industries). Agglomeration economies atau localized industries menurut Marshall muncul ketika sebuah industri memilih lokasi untuk kegiatan produksinya yang memungkinkan dapat berlangsung dalam jangka panjang sehingga masyarakat akan banyak memperoleh keuntungan apabila mengikuti tindakan mendirikan usaha disekitar lokasi tersebut.
Konsep aglomerasi menurut Montgomery tidak jauh beda dengan konsep yang dikemukakan oleh Marshall, dia mendefinisikan penghematan aglomerasi sebagai penghematan akibat adanya lokasi yang berdekatan (economies of proximity) yang diasosiasikan dengan pengelompokan perusahaan, tenaga kerja, dan konsumen secara spasial untuk meminimisasi biaya-biaya seperti biaya transportasi, informasi dan komunikasi. Sementara markusen menyatakan bahwa aglomerasi merupakan suatu lokasi yang tidah mudah berubah akibat adanya penghematan eksternal (pengurangan biaya yang terjadi akibat aktivitas di luar lingkup perusahaan/ pabrik yaitu dengan beraglomerasi secara spasial) yang terbuka bagi semua perusahaan yang letaknya berdekatan dengan perusahaan lain dan penyedia jasa-jasa; dan bukan akibat kalkulasi perusahaan atau para pekerja secara individual. Dengan beraglomerasi secara spasial maka penghematan biaya terjadi berkat adanya perusahaan-perusahaan dalam industri yang sama bersaing satu sama lain dalam memperoleh pasar atau konsumen. Penghematan juga terjadi karena adanya tenaga terampil dan perusahaan.
Suatu aglomerasi tidak lebih dari sekumpulan kluster. Aglomerasi berbeda dengan kluster, terutama dilihat dari sisi skala, keanekaragaman, dan spesialisasi. Aglomerasi dapat dilihat melalui teori klasik, pada teori ini aglomerasi dianggap sebagai proses yang menghasilkan kota . kendati demikian, setiap aglomerasi tidak selalu memunculkan suatu kota. Perbedaan antara aglomerasi dan kota terletak terutama pada perbedaan antara “kesederhanaan” (simplicity) dan kompleksitas. Teori klasik mengenai aglomerasi berargumen bahwa aglomerasi muncul karena pelaku ekonomi berupaya mendapatkan penghematan aglomerasi (agglomeration economies), baik karena penghematan lokasi maupun penghematan urbanisasi dengan mengambil lokasi yang saling berdekatan. Penghematan lokasi terjadi apabila biaya produksi perusahaan pada suatu industri menurun ketika produksi total dari industri tersebut meningkat. Atau dengan berlokasi di dekat perusahaan lain dalam industri yang sama, suatu perusahaan dapat menikmati beberapa manfaat. Sedangkan penghematan urbanisasi (urbanization economies) terjadi bila biaya produksi suatu perusahaan menurun ketika produksi seluruh perusahaan dalam wilayah perkotaan yang sama meningkat.


DAFTAR PUSTAKA
Hidayati, Amini, & Kuncoro, Mudrajat. 2004. Konsentrasi Geografis Industri Manufaktur di Greater Jakarta dan Bandung Periode 1980-2000: Menuju Satu Daerah Aglomerasi?. Empirika, Vol. 17, No.2
Kuncoro, Mudrajat. 2002. Analisis Spasial dan Regional: Studi Aglomerasi dan Kluster Industri Indonesia. UPP AMP YKPN. Jogjakarta
http://www.bangda.depdagri.go.id/modules.php?name=Kamus&abjad=

2 komentar: