Kebudayaaan:
Hasil cipta, rasa, karsa, dan karya manusia dalam hidup bermasyarakat (Selo Sumardjan & Soemardi)
Cara Berpikir, berperasaan, dan bertindak yang terstandard serta diperlukan dalam bermasyarakat (Zanden)
Kompleks yang mencakup: pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat-istiadat dan kemampuan maupun kebiasaan dalam masyarakat (Taylor)
Cermin kehidupan bermasyarakat
Kebudayaan :
sebagai tolok ukur tingkat peradaban (civilization) masyarakat
dan sekaligus sebagai faktor independen dalam masyarakat; artinya segala sesuatu dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaannya (cultural determinism)
Sejumlah konsep yang berkaitan dengan Kebudayaan:
Sub culture: kultur yang menjadi bagian dari kebudayaan yang lebih besar
Counter culture: kultur atau sub-kultur yang memiliki sifat berbeda dan bahkan bertentangan dengan kebudayaan besar
Cultural relativity: menunjukkan mengenai efek (baik-buruk) yang bersifat relatif pada seting kebudayaan yang lebih luas
Cultural integration: tingkat keharmonisan hubungan dari berbagai elemen budaya dalam masyarakat
Ideal culture: pola budaya yang dianggap paling cocok/baik
Real culture: pola perilaku yang benar-benar dilaksakan dalam masyarakat.
Ethos budaya: nilai inti yang menjadi acuan pokok/baku
Ethnocentrism: Kecenderungan dalam masyarakat yang menganggap bahwa ethos dan budaya masyarakatnyalah yang paling baik.
Dalam proses penilaian diperlukan adanya “the definition of the situation”; yakni pemahaman dan penilaian atas situasi dan kondisi yang sedang berlangsung.
Pengelompokan Kebudayaan:
Kebudayaan material : hasil karya nyata dan maujud
Kebudayaan non-material : ide/gagasan, nilai, norma dsb.
Unsur kebudayaan:
Peralatan dan perlengkapan hidup
Pencaharian dan sistem ekonomi
Sistem kemasyarakatan
Bahasa
Kesenian
Sistem pengetahuan
Religi atau kepercayaan
Masing-masing unsur diurai/dijabarkan dalam berbagai bentuk dan pola kegiatan: cultural activity dan dipecah lagi dalam bagian yang lebih kecil: trait-complex atau item
Manfaat Kebudayaan:
Sebagai petunjuk dan patokan untuk bersikap dan bertindak dalam pergaulan dan kehidupan bermasyarakat; yang mewujud dalam bentuk: Nilai dan Norma
Nilai: sebagai kriteria untuk memaknai obyek, ide, tindakan dan berbagai bentuk aktivitas masyarakat
Norma : merupakan aturan mengenai pola perilaku masyarakat
Kepribadian dan Proses Sosialisasi
Kepribadian: organisasi sikap, emosi, ekspresi, dan watak seseorang yang maujud dalam kebiasaan, keyakinan dan nilai diri
Proses sosialisasi: proses penanaman nilai dan norma masyarakat kepada segenap anggotanya agar dapat di-”internalisasikan” dalam tindakan nyata
Internalisasi: proses menjadikan bagian dalam diri seseorang semua nilai dan norma masyarakat di lingkungannya.
Faktor yang mempengaruhi kepribadian:
Lingkungan fisik
Keturunan atau pewarisan
Lingkungan sosial - kultural
Pengalaman unik/khusus dan khas
Teori yang berkaitan dengan kepribadian:
Teori Cermin Diri atau The looking glass self (Charles Horton Cooley); bahwa gambaran diri seseorang diketahui lewat:
membayangkan bagaimana seseorang tampak pada orang lain
membayangkan bagaimana penilaian orang lain atas dirinya
bagaimana perasaan seseorang atas penilaian tersebut itu semua akan menjadi acuan dan arahan dalam sosialisasi dan pembentukan kepribadian seseorang.
2. Teori Peran (George Herbert Mead)
Role taking: melakukan peran atas posisi yang tidak dimiliki oleh pelakunya
Role playing: melakukan peran atas posisi/status yang dimilikinya
3. Teori Ego (Sigmun Freud)
Seseorang selalu dalam kondisi konflik; antara:
Id: “kedirian” seseorang yang mengorientasikan kepentingan sendiri lebih utama dan mengabaikan di luarnya
Super ego: “kedirian” yang ideal; lebih mementingkan orang lain dan mengabaikan dirinyasendiri
Ego: mekanisme kontrol yang “rasional” sebagai penengah konflik antara id dan super ego.
Rabu, 04 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar