Rabu, 04 Februari 2009

Perspektif Dalam Sosiologi

Kejadian yang berkembang di alam semesta oleh para ilmuwan diasumsikan memiliki tertib, keteraturan dan pola/kejaegan yang jelas. Anggapan dan asumsi inilah yang kemudian disebut: Perspektif/Pendekatan/Paradigma.

A. Perspektif Evolusionis
Dikembangkan dari gagasan Comte (1798-1857) dan Spencer (1820 - 1903)
Mencoba memahami bagaimana masyarakat tumbuh dan berkembang
Comte : dari teologis menjadi positifistik
Spencer : dianalogkan seperti organ tubuh manusia

B. Perspektif Interaksionis
Memfokuskan pemahamannya pada interaksi yang dilakukan orang. Gagasan ini dikembangkan oleh George Herbert Mead (1863 - 1931) dan Charles Horton Cooley (1846 - 1929). Interaksi yang dilakukan oleh manusia dengan menggunakan simbol, tanda, kata, dan isyaratà lewat tulisan/lisan.
Sementara itu William I. Thomas menyebutkan bahwa manusia bertindak tepat manakala telah tahu sifat dan situasinya (the definition of the situation)
Sementara Peter L. Berger dan Thomas Luckman (1966) dalam Social Construction of Reality, menyatakan bahwa masyarakat adalah obyektif tapi sekaligus subyektif (sangat tergantung dari mana melihatnya)

Masyarakat dikatakan baik dan buruk, pelayan atau penindas:
merupakan kenyataan penilainya

C. Perspektif Fungsionalis
Masyarakat dipahami sebagai jaringan kelompok yang bekerjasama secara terorganisir dan teratus menurut norma dan nilai yang berlaku.
Tokohnya: Talcot parson, Kingsley Davis dan Robert K. Merton.
Sosiologi menjelaskan mengenai keteraturan sosial yang sangat mendasar berkaitan dengan proses sosial guna meningkatkan integrasi dan solidaritas.
Dalam organisasi formal - individu menciptakan peraturan dan melakukan pengaturan sebagai alat untuk mengkoordinasikan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan.
Kelompok atau komunitas melaksanakan kegiatan atau tugas secara berkesinambungan dan fungsional. Perubahan akan mengganggu keseimbangan. Namun demikian perubahan yang terjadi biasamnya bersifat sementara dan selanjutnya akan muncul keseimbangan yang baru.

D. Perspektif Konflik

Perspektif ini menjelaskan bahwa masyarakat selalu dalam keadaan konflik terus menerus, baik antar individu maupun kelompok.

Karl Marx (1818 - 1883) menjelaskan bahwa penggerak utama konflik tersebut adalah pertentangan dan eksploitasi antar kelompok.
Tokohnya:
+ Wright Mills * Lewis Coser
+ Rahlp Dahrendorf + Collins, dan
+ Raymond Aron

Pertanyaan yang diajukan para penganut konflik:
Bagaimanakah pola perilaku dibentuk oleh setiap kelompok /kelas dalam memenuhi kepentingan dan kebutuhannya?
Bagaimana kelompok dominan mencapai dan mempertahankan posisi mereka?
Bagaimana mereka memanipulasi lembaga untuk melindungi kepentingan dan posisinya?
Siapakah yang diuntungkan dan dirugikan?
Bagaimana masyarakat dikembangkan agar adil dan manusiawi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar