- Stratifikasi sosial selalu ada di setiap masyarakat sebagai gejala umum
- Semakin modern masyarakat semakin kempleks sistem stratifikasi sosialnya
- Pembedaan penduduk dalam kelas secara hierarkhis (Pitirim Sorokim)
- Pembedaan tersebut didasarkan pada faktor ekonomi, karena tidak adanya keseimbangan antara: hak, kewajiban, tanggungjawab dan pengaruh (Aristoteles)
Karena adanya penghargaan pada:
* kekayaan * kekuasaan
* kehormatan * penguasaan ilmu pengetahuan
Proses pengkelasan berkembang karena:
1. Konflik dalam masyarakat
2. Perbedaan dalam:
- distribusi hak istimewa
- sistem penghargaannya
- sistem pertentangan
- lambang, kedudukan, dan simbol
- solidaritas: pola interaksi, sistem kepercayaan, status, aktivitas
Sifat sistem pelapisan:
Tertutup (closed social stratification), jarang didapati adanya mobilitas sosial vertikal dan horisontal.
Diperoleh lewat keturunan, berlaku kekal, ethnosentris tinggi, terikat tradisi, endogami, dan hubungan dengan kelompok sangat terbatas
Contoh: kasta, garis keturunan
Terbuka (open social stratification), terdapat mobilitas sosial yang dapat dijangkau lewat prestasi, usaha, dengan memenuhi kriteria tertentu.
Kelas Sosial; sebagai bagian/unsur stratifikasi sosial yang menunjukkan posisi seseorang berada. Mereka yang berada dalam satu kelas biasanya memiliki sejumlah kesamaan; a.l.:
sikap, nilai, gaya hidup; yang diantaranya ditentukan oleh: kekayaan, kelahiran, pendidikan, pekerjaan, dll.
Di dalam kelas sosial dapat dikembangkan pula sub kultur, dan sekaligus akan mengembangkan kesadaran kelas.
Makna Kelas Sosial.
Penentu peluang dan kebahagiaan hidup
Tempat menanamkan ethnosentrisme
Penentu kepribadian dan moralitas
Pembeda identitas
Pembentuk sikap dan gaya hidup
Penentu tugas
Penentu peluan berkompetisi
Mobilitas sosial: perpindahan posisi dari kelas sosial satu ke yang lain, baik naik, turun atau sejajar.
Keuntungannya:
muncul dan berkembangnya dinamika masyarakat adanya akses untuk tidak stagnan
Kerugiannya:
kawatir terjadi perubahan kemapanan dan kekecewaan kecenderungan mempertahankan “status quo” semakin besar tugas dan tanggungjawab
Faktor determinan dalam mobilitas sosial:
- Struktural (pekerjaan, ekonomi, demigrafi)
- Individual (kemampuan, responsifitas, nasib)
Rabu, 04 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar